Korek sana korek sini, jadi banyak macetnya…

DI beberapa titik di kota Medan, saya sebut sajalah yang sudah saya lihat: kawasan Jalan Jamin Ginting, Kampung Baru, Pintu Air IV dan Kesawan, sedang korek sana-korek sini. Mereka memperlebar parit. Sama-sama tahu kita tujuannya. Karena kawasan itu sering banjir pada musim hujan seperti saat ini.
Imbasnya, jalan menjadi sempit (satu jalur). Imbasnya lagi, lalu lintas menjadi macet panjang. Kalau ingin tau imbas berikutnya, coba saja lewat pada jalan yang saya sebutkan tadi pada pagi atau sore hari. Para pekerja kan memulai aktivitas menjelang siang? Betul, mereka mulai bekerja setelah kendaraan yang melintas agak lengang.
Tapi peralatan (alat berat) plus material yang akan mereka akan pasang diparkir di tepi jalan. Ya jalan menjadi sempit. Ada lagi, bekas tanah korekan tidak semuanya bersih dari aspal. Kena siram hujan sikit, jalan menjadi licin. Imbasnya pengendara berjalan lambat, karena tak ingin tergelincir.
Waliko Medan, Boby Nasution memang minta maaf atas ketidak nyamanan para pengendara. Permintaan maaf itu dicetak (spanduk) dan dibentangkan di sekitar proyek korek sana, korek sini. Di beberapa media, Bobby bilang, “Nanti masyarakat akan merasakan manfaatnya.”
Itu pasti, kawasan yang langganan banjir itu menjadi kering. Tapi berapa lama manfaat itu dirasakan warga? Melihat perilaku warga kota ini, manfaat itu tidak akan lama. Kecuali, Bobby juga mengkorek eh mengkoreksi perilaku warganya. Sebab kalau tidak, manfaat dari parit yang dilebarkan itu hanya dua atau tiga tahun. Tahun berikutnya, akan sumbat lagi dan walikota berikutnya akan korek sana dan korek sini lagi.
Imbas korek sana korek sini, kini jadi pembahasan di banyak warung kopi. Tigor dan Tiur juga membahas itu di Warkop METRO.
Tigor : Kena ‘semprot’ aku tadi pagi bah sama pelangganku
Tiur : Pas itu, memang ko sudah harus mengkorek diri eh mengkoreksi diri.
Tigor : Maksudmu?
Tiur : Koreksi dirimu, bangun lebih pagi, kalau bisa sebelum ayam berkokok.
Tigor : Bukan itu, aku kena macet karena korek sana korek sini. (catatan: janopa sihotang)