Pasang Telinga

Pupuk Bersubsidi Langka, Petani di Deli Serdang Menjerit

DELI SERDANG, metro24jam.news– Petani di Deli Serdang mengaku masih kesulitan mendapatkan pupuk urea bersubsidi. Pesoalan ini disebut sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir.

Para petani juga mengaku harus membeli pupuk non subsidi dengan harga cukup tinggi. Ada yang Rp160 ribu, Rp 180 ribu bahkan Rp200 ribu per sak. Padahal pupuk urea bersubsidi hanya Rp130 ribu per sak.

“Masalah pupuk ini lah yang kami petani menjerit dari tahun ke tahun, tapi tetap saja pupuk bersubsidi itu susah kita dapat. Kalaupun ada, tidak mencukupi untuk jumlah lahan pertanian kita. Karenanya untuk musim tanam berikutnya bisa menjadi perhatian Dinas Pertanian Deli Serdang,” kata Edi, salah seorang petani di Kecamatan Beringin, Selasa (22/8).

Menurut Edi, susahnya mendapatkan pupuk itu tersebut membuat para petanii kelimpungan, sehingga mereka harus membeli pupuk non subsidi dengan harga yang cukup tinggi.

Ketika ditanya terkait adanya usulan persyaratan mengusulkan Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK) untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, menurut Edi persayaratan tersebut sangat ribet. Pasalnya, foto kopi KTP, KK, surat kepemilikan tanah/sawah harus sesuai dengan data kependudukan.

“Kan para petani ada juga lahannya di lain desa atau kecamatan. Ini kan membuat panjangnya birokrasi. Sehingga nantinya jatah pupuk nggak sesuai dengan kebutuhan petani,” keluh Edi.

Senada juga diungkapkan Anto, petani asal Pasar Miring, Kecamatan Pagar Merbau dan Leman petani di Kecamatan Galang.

“Kan selama ini pupuk bersubsidi langka. Kemudian ada persyaratan mendapatkan pupuk bersubsidi ke depan yang cukup rumit. Apalagi kalau pupuk tersebut tidak sesuai dengan luas lahan petani,” tutur Anto dan Leman.

Kepala Dinas Pertanian Deli Serdang, Rahman Saleh Dongoran belum memberikan jawaban.
“Bapak sedang rapat di kantor bupati,” kata sopirnya.

Sementara Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Deli Serdang, EM Manalu yang dikonfirmasi melalui telepon berjanji akan turun ke lapangan memfasilitasi keluhan para petani.

“Kita akan turun ke lapangan untuk menyahuti apa yang dikeluhkan para petani,” ujar Manalu. (hendra sembiring)

 

Related Articles

Back to top button