Peristiwa

Miris, Cari Dana Agustusan Hingga ‘Ngemis’ di Jalan

DELI SERDANG, metro24jam.news- Mendekati hari kemerdekaan pada 17 Agustus 2023 mendatang, biasanya banyak warga yang meminta sumbangan. Salah satunya mencari biaya acara Agustusan di jalanan.

Seperti yang dilakukan panitia HUT di Desa Tadukan Raga, Kecamatan STM Hilir dan Kelurahan Pekan Tanjung Morawa, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang.

Sejumlah pemuda dan anak-anak berada di tengah jalan umum di desanya sambil memegang kotak karton untuk meminta sumbangan dana dari pengendara sepeda motor maupun mobil dan truk yang melintas.

Pantauan wartawan, Sabtu (22/7) ada tiga kelompok remaja peminta sumbangan tujuh belasan berada di Jalan umum Desa Tadukan Raga yang menghubungkan Kecamatan Tanjung Morawa dengan Kecamatan STM Hilir.

Sementara di Jalan Umum Pekan Tanjung Morawa dekat pajak Tanjung Morawa hanya satu kumpulan pemuda saja. “Untuk tujuh belasan Pak,” kata salah satu pemuda berkaos merah di jalan umum Desa Tadukan Raga ketika ditanyai wartawan.

Pro dan kontra pun bermunculan terkait meminta sumbangan tujuh belasan di tengah jalan. “Ada kemirisan yang saya rasakan. Tiap 17 Agustus kita merayakan hari kemerdekaan, jalanan dimeriahkan dengan umbul-umbul bernuansa merah putih, hingga gang permukiman dihiasi gapura cantik, masyarakat pun bersiap merayakan tradisi ‘Agustusan’. Namun yang paling tidak elok ya mengapa harus memaksakan diri dengan cara meminta di jalan,” ujar salah seorang pengemudi mobil.

Namun warga lainnya mengapresiasi tindakan tersebut. Menurutnya hal itu menunjukkan keseriusan panitia HUT menggalang dana untuk merayakan hari jadi Indonesia.

“Patut diapresiasi. Mereka rela berpanas-panasan dan terkena debu jalanan. Proses tersebut menunjukkan kebersamaan dan bisa menguatkan rasa persatuan para pemuda. Seperti dalam perjuangan meraih kemerdekaaan,” kata Rudin warga Tanjung Morawa.

Sementara banyak warga lainnya menyesalkan kegiatan meminta sumbangan Agustusan di ruas jalan karena dapat membahayakan.

“Berada di ruas jalan sudah jelas mengganggu kepentingan umum dan bisa membahayakan mereka juga,” bilang Adi, warga Kecamatan STM Hilir.

Pun begitu Adi mengakui pelaksanaan tradisi Agustusan memerlukan biaya sehingga harus ada upaya swadaya masyarakat.

“Pemuda bisa mencari upaya pembiayaan yang lebih baik tanpa mengganggu kepentingan umum. Semisal melakukan pengumpulan dana agustusan dengan cara elegan, produktif, kreatif,” katanya.

Kapolsek Talun Kenas Jajaran Polresta Deli Serdang, AKP Jurnal Manimbul Aritonang menyatakan akan menindaklanjuti tindakan pemuda yang meminta sumbangan agustusan di badan jalan.

“Makasih pak infonya. Nanti kita tindak lanjuti,” tulis Kapolsek melalui whatsApp, Minggu (23/7/23).(hendra sembiring)

 

Related Articles

Back to top button