Pasang Telinga

Jemaah Muhamadiyah Ranting Hinai Kiri Laksanakan Sholat Idul Adha

LANGKAT, metro24jam.news– Hari ini, kaum Muslimin Muhammadiyah merayakan hari Raya Idul Adha 2023/1444 H, begitu pula dengan jemaah Muhammadiyah ranting Hinai Kiri, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, melaksanakan sholat Idul Adha di Mesjid Taqwa, Jalan Kebun Kelapa, Desa Hinai Kiri, Rabu (28/6)

Pimpinan pusat Muhammadiyah menetapkan Hari Raya Idul Adha 1444 H jatuh pada Rabu Kliwon, 28 Juni 2023 melalui maklumat bernomor 1/MLM/1.0/E/2023 yang ditandatangani Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir pada 21 Januari 2023 di Yogyakarta.

Namun jemaah Muhammadiyah ranting Hinai Kiri melaksanakan qurban atau pemotongan hewan qurban pada Kamis (29/6) dengan jumlah hewan qurban lembu sebanyak lima ekor.

Sementara itu Khatib dan imam pada pelaksanaan sholat Idul Adha dibawakan oleh Al Ustad H Mulyarto, dalam qutbahnya mengupas tentang keikhlasan dalam beribadah kepada Allah SWT.

“Hari ini umat Islam sedunia telah berkumpul di Padang Arafah yang tengah menjalankan ibadah haji di tanah suci, dan hari ini kita merayakan hari raya Idul Adha atau hari raya qurban ditempat tinggal kita, bersyukurlah kepada saudara kita yang telah mampu menunaikan rukun Islam ke lima tersebut,” ucap khtaib dalam qutbahnya.

Lebih lanjut Al Ustad menyampaikan rasa puji syukur kepada Allah SWT, karena tahun ini bisa menunaikan ibadah haji yang beberapa tahun sempat terhalang akibat pandemi covid.

Dari pelaksanaan haji yang paling utama yaitu dituntut kerelaan atau keiklhasan hati, selanjutnya kemampuan baik secara fisik maupun secara finansial. Jika dua hal tersebut dapat terpenuhi insyaAllah sepulangnya dari tanah suci dapat meraih predikat haji yang mabrur.

“Syarat haji yang mabrur antara lain keiklhasan hati dan sesuai dengan sunah saat menjalankan ibadah haji itu sendiri baik rukun maupun ibadah lainnya,” sebut ustad dalam qutbah yang disampaikan.

Keikhlasan hati dalam beribadah hanya Allah SWT dan hamabnya lah yang mengetahui, tidak dapat hanya dilihat dari perbutan saja namun tersirat didalam hati dari hambanya, ikhlas adalah perbuatan yang murni dilakukan hanya karena Allah SWT semata hanya mengharapkan keridhoan Allah Ajawajala tanpa terkontaminasi oleh apa pun.

“Belajar ikhlaslah, karena amal ibadah yang dilakukan tidak didasari dengan keikhlasan maka amal ibadah tersebut akan tertolak, dikatakan ikhlas juga tidak pernah menghitung rugi dan untungnya dari perbuatannya yang telah dilakukan,” sebut Ustad.

Rasullullah SAW pernah mengatakan orang yang paling kuat adalah orang yang bisa atau mampu untuk tidak berbicara kepada siapapun atas sedekah yang pernah dilakukan kepada siapapun, hanya Allah SWT dan hambanya saja yang tahu, itulah orang yang paling kuat.

“Setan laknattullah pun pernah berikrar, jika dia akan tetap menggoda anak Adam selagi nyawanya masih bersatu didalam jasad, terkecuali hamba atau manusia yang selalu ikhlas dalam perbuatan amal ibadahnya” tegas Ustad kembali.

Jangan pernah merusak rasa ikhlas dihati kita, karena yang merusak rasa ikhlas itu adalah diri kita sendiri bukan siapa siapa, mulailah berbenah diri, tingkatkan amal ibadah dan ikhlaslah dalam menjalankannya, tutup khatib dalam khutbahnya. (wahyudie)

Related Articles

Back to top button