Beranda News Buka Mata Gubernur Edy Rahmayadi: Dudi Harus Terima SMK Sesuai Kompetensinya

Gubernur Edy Rahmayadi: Dudi Harus Terima SMK Sesuai Kompetensinya

290
0

MEDAN, Metro24jam.news – Bersama perwakilan dunia usaha dan dunia industri ( Dudi) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi dan 10 kepala sekolah Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) negeri dan swasta menandatangani MoU kerjasama link and matchdi Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur, Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Rabu (18/1/2023).

Sebelumnya SMKN 1 telah melakukan kerjasama dengan 12 Dudi di sekolahnya dilanjutkan dengan Dudi lainnya di aula Martabe. Dengan demikian target Dudi sudah terlampaui.

Kegiatan tersebut dimeriahkan dengan pameran produk inovatif dari 39 SMK se-Sumut di Lapangan Upcara Kantor Gubernur Sumut, menghadirkan ribuan orang yang terdiri siswa SMK, para kepala sekolah negeri/swasta, Kacabdis serta guru-guru dan para pelaku usaha dan industri.

Turut hadir di antaranya Anggota DPRD Sumut Hendro Susanto, Ketua Kadin Sumut Firsal Mutyara, Sekdaprov Sumut Arief S Trinugroho, serta turut mendampingi Kadis Pendidikan Asren Nasution, Kadis Kominfo Sumut Ilyas Sitorus dan sejumlah pejabat.

Gubernur Edy Rahmayadi menekankan pentingnya memelihara dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam rangka mengoptimalkan seluruh potensi yang ada. Apalagi Sumut merupakan provinsi yang memilki sumber daya alam yang sangat baik untuk dikelola.

“Saya ingin menunjukkan bahwa kualitas SDM itu menentukan kemajuan suatu bangsa, sebab sumber daya alam yang kaya itu, tanpa dukungan SDM berkualitas, maka kemajuan akan sulit tercapai. Dan kampung kita ini (Sumut) kaya, demografinya juara. Tetapi masih banyak yang hidupnya berada dalam garis kemiskinan,” ujar Gubernur.

Karena itu ia menguraikan bebarapa gambaran mengenai kondisi pendidikan, khususnya SMK dimana lulusannya masih perlu diperhatikan agar sesuai dengan kebutuhan kerja, industri dan usaha.

Untuk itu, kata Guberunur, perlu adanya pengembangan kurikulum SMK dengan dunia usaha dan industri (DUDI), sebab keterserapan lulusan sekolah kejuruan di industri/usaha masih minim.

“Belum terpenuhinya MoU antara SMK dengan dunia usaha dan industri, minimnya guru tamu dari pihak industri untuk mampu memperkuat pelayanan di SMK. Seperti misalnya ada penerimaan dari Jepang dan Korea untuk bekerja. Sebelum lulus, dia (siswa) harus sudah menerima pelajaran untuk berbahasa, sehingga tak perlu lagi kursus bahasa saat dipanggil ke luar negeri,” jelas Edy.

Atas kebutuhan itu, Edy pun menekankan perlunya mengutamakan kemampuan siswa, dimana sekolah memberikan pengajaran kepada peserta didik, selaras dengan yang dibutuhkan masyarakat, terutama dunia usaha dan industri.

Sebagai imiplemantasinya, Gubernur meminta Dinas Pendidikan untuk membuat kelompok kerja (Pokja) bersama pihak terkait, dan merumuskan bagaimana langkah pendidikan kejuruan bisa menghasilkan SDM yang berkualitas sesuai kebutuhan.

Sebagaimana tema dalam rakor tersebut yakni ‘Link and Match, Dunia Usaha dan Dunia Industri menuju SMK Produktif, Mandiri daan Bermartabat.

Senada dengan itu, Kadis Pendidikan Sumut Asren Nasution menyebutkan bahwa kegiatan rakor tersebut sebagai wujud komitmen Pemprov Sumut merealisasikan kegiatan strategis daerah 2019-2023. Satu poinnya yakni agar dunia pendidikan melakukan kerja sama, sinergitas dan kolaborasi dengan DUDI.

“Karena itu kegiatan ini penting guna mewujudkan visi misi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara. Sedangkan Pokja ini (nantinya) adalah dalam rangka mempertajam serta guna merumuskan program studi dalam rangka menyesuaikan kebutuhan industri. Dan juga memperkuat MoU yang telah berjalan antara SMK dengan dunia usaha dan industri selama ini,” jelas Asren.

Selain itu, Rakor yang ditandai dengan penandatanganan MoU antara Dinas Pendidikan dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumut juga menghadirkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno secara virtual. Serta penandatanganan MoU antara puluhan SMK di Sumut dengan para pengusaha dan pelaku industri.*

Penulis: Evi Tanjung
Editor : Evi Tanjung