LANGKAT, Metro24jam.news – Warga Desa Securai Selatan, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, dikejutkan dengan penemuan seorang ibu dan anaknya masih berusia 4 tahun sudah tidak bernyawa di atas tempat tidur rumahnya, Rabu (14/12/22) sekitar pukul 09.00 WIB.
Sejauh ini belum diketahui pasti penyebab kematian apakah ada unsur pembunuhan atau tidak. Pihak kepolisian dari Polsek Pangkalan Brandan dibantu Satreskrim Polres Langkat dan tim Inafis Polda Sumut, masih terus melakukan penyelidikan. “Penyebab kematian masih dalam penyelidikan,” kata Kasi Humas Polres Langkat AKP Joko, via selular.
Diketahui keduanya tinggal dalam satu rumah, sekitar 4 tahun, dimana ibu muda tersebut hidup menjanda. Adapun identitas ibu bernama Karmila Simatupang (24) dan anaknya berinisial RD (4).
“Mereka tinggal berdua di rumah itu. Kalau digambarkan rumahnya semi permanen. Karena masih ada berdinding tepas. Yang bersangkutan sudah bercerai dengan suaminya sekitar 4 tahun lalu,” terang Joko.
Kecurigaan warga berawal dari kediaman yang terlihat sunyi dan lampu sudah tidak menyala. Karena biasa pada pagi hari Karmila, sudah beraktifitas. Namun hingga pukul 08.00 WIB, tidak ada terdengar aktifitas disekeliling rumah maupun didalam rumah seperti biasanya.
“Kecurigaan warga berawal dari kondisi rumah yang tidak ada aktifitas. Warga dan Wirahadi (56), selaku kepala dusun (Kadus) mencoba memanggil-manggil yang bersangkuta. Namun tidak ada jawaban sama sekali sehingga mereka mencoba mengintip dari cela-cela lubang kedalam rumah,” ucap Kasi Humas.
Ketika itu terlihat ibu dan anak ditemukan tergeletak diatas tempat tidur, Karmila dan anaknya terlihat masih tergeletak seperti orang tidur. Namun kembali dipanggil, tidak ada juga jawaban dari dalam. Sehingga warga dan kadus mendobrak pintu rumah untuk melihat kondisi dari dekat dan secara langsung. Mereka juga memberitahukan kejadian ke pihak kepolisian.
Ketika diperiksa, ternyata ibu dan anak ini sudah tidak bernyawa. Jenazah langsung dibawa ke puskesmas terdekat. Sementara tim dari kepolisian dan inafis masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). “Personil terus melakukan identifikasi dan olah TKP untuk mengetahui secara pasti kematian,” pungkas AKP Joko.*
Penulis, Wahyudie
Editor, Wahyudie