Metro24jam.news, BELAWAN – Wahyuda alias Kambes Wahyu, 13 tahun, menderita luka bacok pada tangan kirinya. Pelajar kelas 7 SMPN 5, ini dibacok sekelompok geng motor di Jalan KL Yos Sudarso, depan SPBU Aloha, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan.
Menurut M Syarif, ayah Wahyuda (korban), peristiwa menimpa anaknya terjadi pada malam minggu (27/11/2022). “Akibat perbuatan itu, kini Wahyuda menjalani perawatan di salah satu rumah sakit swasta di kawasan Pulo Brayan Medan,” lanjutnya .
Kronologis kejadian, sambung M Syarif, ketika itu anaknya dalam perjalanan pulang ke rumah setelah bermain di taman Maharani, Aloha. Korban dengan dua orang temannya berbincang sembari menyeberang jalan dengan jalan kaki di sekitar SPBU Aloha.
“Sambil mengendarai sepeda motor pelaku datang dari arah Belawan menuju Medan dan kemudian mengayunkan parang ke arah kepala korban. Spontan anakku menangkis parang itu dengan tangan kiri. Kalau tidak kepalanya yang kena bacok,” ujar M Syarif setelah menerima penjelasan dari anaknya.
Dalam kondisi terluka, lanjut M Syarif, anaknya beteriak dan teriakan itu mengundang perhatian para pengunjung taman Maharani. Ketika para pengunjung taman mulai berdatangan para pelaku memilih kabur. “Satu dari dua tulang tangan kiri anakku putus dan rencananya besok akan dioperasi untuk menyambungnya lagi,” jelasnya.
Tidak terima dengan perlakuan terhadap anaknya, malam itu juga M. Syarif membuat laporan polisi ke Polsek Medan Labuhan namun yang menjadi kendala atas laporan tersebut belum ada pihak yang bersedia menjadi saksi. “Dua teman anakku tidak mau jadi saksi. Akibatnya laporan kami belum diterima petugas,” lanjutnya.
Menyikapi kejadian itu, tokoh muda dan pemerhati sosial serta kesehatan masyarakat Medan Utara, Rahmad Dani Sikumbang menganjurkan agar masing-masing orang tua waspada dan tetap menjaga atau memantau keberadaan anaknya.
“Saya juga berharap polisi dalam hal ini petugas Polsek Medan Labuhan dan Polres Pelabuhan Belawan bisa menangkap dan menindak tegas pelaku. Ulah para geng motor telah membuat warga resah terutama saat berada di jalan raya,” ujar Rahmad. (Faqih).
Editor: Janopa Sihotang