Beranda News Hukum & Kriminal Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Oknum Guru di Sergai Dilapor Polisi

Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Oknum Guru di Sergai Dilapor Polisi

333
0
Foto: Para siswi saat membuat laporan ke SPKT Polres Sergai. (24jam.news/Bambang Sujatmiko)

Metro24jam.news, SERGAI: Didampingi orang tuanya dan seorang guru, sembilan orang siswi salah satu SMK di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), mengadukan oknum guru berinisial MPS ke Polres Sergai, Selasa (8/11/22).

Guru yang mendampingi para siswi melapor, mengatakan kesembilan siswa tersebut mengadukan MPS atas percobaan pelecehan seksual.

Sumber Metro24jam.news mengungkapkan, modusnya para siswi dipanggil ke ruangan tertutup satu per satu dan tidak diperbolehkan membawa hand phone. Kemudian ditanyai, dari mulai pertanyaan sudah punya pacar apa belum, kemudian kalau pacaran gimana aja perlakuannya, hingga harus mengakui jika guru terganteng di sekolah itu adalah MPS.

“Bukan itu saja, para siswa dipaksa duduk di hadapannya, dengan posisinya para siswi disuruh menatap oknum tadi dengan jarak satu jengkal dan tidak boleh menundukkan kepala atau memalingkan muka,” guru pendamping itu.

Tidak sampai disitu menurut guru tadi, oknum guru MPS juga meminta kepada dua siswi untuk tes perawan dengan cara harus berhubungan badan dengannya. “Kalau menurut kesaksian anak itu kemaren, saya yang ngetes tapi jangan tau orang tua,” beber sumber menirukan pengakuan siswi di luar ruangan SPKT kepada wartawan.

Atas permintaan oknum MPS tadi para siswi ini meninggalkan ruangan sambil menangis dan kemudian mengadukan hal ini kepada orang tuanya.

EP, Kepala sekolah tempat MPS mengajar ketika dikonfirmasi, Selasa (8/11/22) melalui telepon selulernya membenarkan beberapa siswinya melaporkan dugaan pelecehan seksual ke Polres Sergai.

Para orang tua siswi melaporkan kasus ini karena tidak terima anaknya menjadi korban percobaan pelecehan seksual, dan saat ditanya para orang tua siswi, oknum guru MPS memberikan jawaban yang berbelit-belit sambil beralasan apa yang dilakukan merupakan pembinaan.

“Iya, tadi kan ditanya ke oknum MPS tapi berbelit-belit, dan dia bersikeras apa yang dilakukan itu merupakan pembinaan,” lanjut EP. (Bambang Sujatmiko)