
Metro24jam. news – Jema’ah Muhammadiyah ranting Secanggang melaksanakan Sholat Idul Adha 1443 H/2022 M, di Mesjid Tajdid Muhammadiyah Hinai Kiri Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sabtu (9/7/22), pagi.
Hal tersebut berdasarkan hisab Muhammadiyah pada 9 Juli 2022 sudah masuk 10 Zulhijah yang artinya sudah masuk waktu Idul Adha. Namun pelaksanaan pemotongan hewan qurban akan dilaksanakan pada hari Minggu (10/7/2022) bagi jamaah Muhammadiyah ranting Secanggang.
Bertindak sebagai Khatib dan imam H Mulyarto, dalam khutbahnya menyampaikan rasa syukur yang sebesarnya atas limpahan Rahmat dan karunia yang di berikan Allah SWT. Yang wajib disyukuri oleh setiap umat manusia, “Salah satu bentuk rasa syukur kita kepada Allah antara lain, kita yang berhadir di mesjid ini untuk melaksanakan shalat Idul Adha”, sebut Khatib.
Sebagai umat manusia kita harus senan tiasa bersyukur dan bersabar, kata sabar berasal dari bahasa arab yaitu as-Shabru, merupakan masdar dari fi’il madhi yang berarti menahan diri dari keluh kesah.
Lebih lanjut kahtib mengatakan, saat ini umat Islam dari berbagai penjuru sedang melaksanakan lempar jumrah atau lontar jumrah yaitu, sebuah kegiatan yang merupakan bagian dari ibadah haji tahunan ke kota suci Mekkah, Arab Saudi. Para jemaah haji melemparkan batu-batu kecil ke tiga tiang yang berada dalam satu tempat bernama kompleks Jembatan Jumrah, di kota Mina yang terletak sebelah timur Mekkah.
Berbagai bentuk dan ragam umat Islam berkumpul menjadi satu di tanah suci, tentunya hal tersebut ada hikmah yang terkandung didalamnya. Karena Allah SWT tidak menciptakan sesuatu dengan sia sia.
Pertama kali penciptaan manusia adalah nabi Adam AS, Rasulullah SAW bersabda: “Allah ‘Azza wa Jalla menciptakan Adam dari segenggam tanah yang Allah ambil dari seluruh permukaan tanah, maka lahirlah anak Adam yang sesuai dengan asal tanahnya.
Di antara mereka ada yang berkulit putih, merah, hitam dan perpaduan antara warna-warna tersebut. Di antara mereka ada yang bersifat lembut dan kasar serta perpaduan antara keduanya serta di antara mereka ada yang baik dan jahat”.
Dan awal peniupan ruh oleh Allah Swt, Nabi Adam bertahmid mengucapkan rasya syukurnya. Dari itu kita diwajibkan harus senan tiasa mensyukuri atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT.
Dari penciptaan nabi Adam juga diajarkan agar senan tiasa menyampaikan salam (bertegur sapa) kepada sesama umat, dan menebar kasih sayang (saling bersilaturahmi).
Kita wajib mensyukuri apa pun yang kita alami dan lalui, segala sesuatu peristiwa yang terjadi sesungguhnya atas ijin dan takdir dari Allah SWT, baik itu sehelai daun yang jatuh dari pohonya itu adalah takdir dari Allah SWT, sehingga kita harus mensyukuri dan ridho atas apa yang kita lalui.
Pada akhir khutbahnya khatib menyebutkan, “Dalam satu riwayat Hadits Qudsi, dikatakan, Allah Ta’ala memberikan wahyu kepada Musa bin Imran As : “Hai Musa, siapa yang tidak ridha dengan ketetapan-Ku dan tidak sabar dengan ujian-Ku (bala’) dan tidak mau mensyukuri nikmat-Ku maka keluarlah dari bumi-Ku dan langit-Ku lalu carilah Tuhan selain Aku”. Sehingga kita dituntut untuk selalu bersabar dan senan tiasa ridho dengan segala apa yang kita peroleh atau yang dijalani.
Pelaksanaan sholat Idul Adha berlangsung dengan tertib dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, dan dilanjutkan dengan silaturahmi dan ramah tamah dengan para jamaah. (die)